Mengatur waktu mungkin menjadi suatu
hal yang sulit bagi sebagian orang, apa lagi bagi mereka yang sudah terbiasa
hidup bagai air yang mengalir, mengikuti saja apa yang akan terjadi. Membagi
waktu mungkin juga akan terasa menyusahkan bagi mereka yang kebanjiran
pekerjaan hingga akhirnya sulit membagi waktu dan menentukan prioritas. Hal ini
bisa memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan mereka, mulai dari perencanaan
kegiatan yang kacau, sakit hingga dapat menimbulkan stress yang berkepanjangan.
Namun, ternyata di sisi lain
kesadaran kita untuk mempelajari bagaimana memanajemen waktu masih sangat minim
dan rendah. Entah ini karena kita menganggap hal ini hanyalah hal yang sepele
atau karena kita ternyata tidak mampu bahkan enggan meluangkan waktu untuk
mempelajarinya. Mungkin sudah saatnya bagi kita untuk lebih peduli dengan waktu
yang diberikan bagi kita, sehingga kita dapat memaksimalkannya dan
menggunakannya efektif.
Apakah manfaat yang akan kita
dapatkan? Banyak banget bro. Beberapa manfaat yang akan kita dapatkan antara
lain:
-
Full Spirit!! Kita akan selalu bersemangat menjalani hidup
-
Hidup kita menjadi seimbang, baik itu pekerjaan/pendidikan, keluarga
dan refreshing
-
Kita dapat mencapai impian kita
-
Selalu termotivasi untuk action!
-
Terhindar dari stress, pusing dan depresi
-
Tugas dapat selesai tepat waktu
Dari sini kita dapat melihat
ternyata saat kita mampu untu mengatur waktu kita dengan baik, kita akan
mendapatkan banyak sekali keuntungan dan manfaat.
Lalu bagaimana cara mengatur waktu
itu? Nah Satria Hadi Lubis dalam bukunya “Breaking The Time”
memaparkan ada 5 tahapan untuk memanajemen waktu. Apa saja itu?
1. Membuat misi
Misi merupakan kristalisasi nilai
yang diyakini oleh seseorang. Semua nilai ini mencakup seluruh sifat, sikap dan
perilaku seseorang tersebut. Misi ini sangat penting bagi hidup kita, kenapa?
Karena disadari atau tidak semua tindakan dan keputusan yang kita ambil
dipengaruhi oleh misi hidup kita. Setiap manusia memiliki misi hidupnya, entah
itu disadarinya atau tidak, entah dirancang atau tidak. Untuk itulah dalam
kehidupan ini,setiap kita harus menentukan misi hidup kita ke depannya.
2. Menentukan peran
Misi hidup takkan ada gunanya jika
tidak diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari. Ketika kita
mengaplikasikannya dalam hidup kita, maka kita akan mengaplikasikannya dalam
berbagai peran yang kita jalani. Peran di sini adalah posisi atau kedudukan di
mana seseorang diharapkan melakukan perilaku tertentu
Dalam keseharian kita, kita memiliki
banyak peran seperti peran sebagai karyawan di kantor, ayah di rumah, anak dari
orang tua, ketua RT dan kader partai. Setiap orang pasti tidak ada yang hanya
memiliki satu peran saja. Peran pun terbagi atas peran utama dimana kita
mencurahkan waktu lebih banyak di sana dibandingkan peran pembantu di
keseharian kita.
Nah peran di sini sangat
mempengaruhi manajemen waktu kita, besar – kecilnya porsi waktu yang kita
alokasikan bagi setiap peran kita itu sangat penting. Oleh karena itulah kita
hendaknya dapat menentukan peran yang kita lakoni setiap harinya dan menentukan
prioritas serta men-delete peran yang tidak sesuai dengan misi kita.
3. Membuat visi peran
Setelah kita menentukan peran yang
kita lakoni, tibalah saatnya kita “bermimpi”, yakni membuat visi kehidupan
kita. Visi ini merupakan gambaran dan harapan kita di masa depan dan akan kita
wujudkan dalam kehidupan kita. Visilah yang akan menjadi motivator kita untuk
mewujudkan impian, ia juga yang akan menjadi pembakar semangat kita.
Dalam membuat visi, kita harus
memperhatikannya agar sesuai dengan misi dan peran yang telah kita tentukan
sebelumnya. Jangan sampai berlawanan. Visi harus dibuat sesuai dengan kemauan
diri kita sendiri, bukan sesuai dengan keinginan orang lain. Kita jagu harus mengkorelasikan
visi dengan kemampuan atau bakat yang kita miliki saat ini.
4. Membuat rencana pekanan
Nah, sekarang saatnya merealisasikan
apa yang telah kita buat tadi. Kita telah emiliki komitmen manajemen waktu
dengan membuat pernyataan misi, peran, dan visi peran kita tadi. Komitmen itu
tak ada gunanya jika tidak ada upaya untuk mencapainya. Ini yang harus kita
ingat. Untuk itulah, kita perlu menjabarkan visi kita tadi dalam rencana
pekanan.
Mengapa perlu menjabarkan visi dalam
rencana pekanan? Mengapa bukan bulanan atau tahunan? Hal ini karena visi
yang kita buat tadi merupakan visi jangka panjang, sementara kita butuh visi
jangka menengah, nah yang cocok untuk visi jangka menengah ini adalah rencana
pekanan. Kalau bulanan itu rentang waktunya terlalu jauh sehingga sulit menjaga
konsistensi dan mengevaluasinya.
Dalam membuat rencana pekanan, kita
harus menentukan prioritas yang akan kita lakukan di minggu tersebut dan
mengalokasikan waktunya. Kita juga dapat menentukan waktu tertentu untuk suatu
kegiatan rutin kita, sehingga nantinya tidak akan terganggu oleh agenda lain.
Usahakan juga setiap prioritas tadi mewakili setiap peran yang kita jalani saat
itu.
5. Membuat rencana harian
Terakhir, kita harus membuat rencana
harian kita. Rencana harian ini berguna untuk memetakan pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat diatur dan akhirnya tidak menmpuk dalam satu waktu. Dalam
menuliskan rencana harian, setiap harinya harus ada kemajuan yang kita lakukan
sehingga kita selalu bergerak menuju impian/visi yang sudah kita tetapkan. Ia
adalah langkah – langkah kecil tanpa penundaan menuju terwujudnya misi dan visi
besar kita. Dalam rencana harian, semua kegiatan harus tergambar dengan jelas,
baik itu rincian kegiatannya, dan juga jamnya serta perkiraan waktunya.
Pilihlah alokasi waktu maksimal, jangan minimal sehingga jikalau ternyata molor
sudah dapat diantisipasi.
Nah inilah beberapa cara yang dapat
kita lakukan untuk mengatur waktu kita. Semoga sifat kita yang sering menunda
dan menumpuk pekerjaan di akhir sedikit – demi sedikit menghilang. Semoga
kehidupan kita ke depannya semakin nyaman dan teratur. Semoga kita mencapai
impian yang kita dambakan.
“Barang
siapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia celaka. Barang siapa yang
hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia merugi. Dan Barang siapa yang hari
ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia beruntung.”
Sumber : http://ariefgusti.com/bagaimana-sih-cara-mengatur-waktu-yang-efektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar